INFO Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Majalah De Ingenieur 1917 25 berbicara tentang Sejarah Jembatan Tjikacepit yang kini sulit diakses

Majalah De Ingenieur 1917 25 berbicara tentang Sejarah Jembatan Tjikacepit yang kini sulit diakses


Wah, ini cerita seru tentang ekskursi teknik sipil dari tahun 1918! Kalau saya tangkap, kamu mau saya terjemahin atau jelasin teks ini, ya? Teksnya dari *Indisch Bouwkundig Tijdschrift* tentang perjalanan siswa jurusan bangunan dari K.W.S. Batavia ke proyek rel kereta Bandjar-Parigi. Saya coba rangkum dan terjemahin poin-poin utamanya biar lebih gampang dipahami, ya:


### Ringkasan dan Terjemahan:

1. **Ekskursi Siswa**:

   - Pada 27 Maret 1918, sekitar 70 siswa jurusan bangunan dari K.W.S. Batavia, bersama guru dan tiga mahasiswa teknik, berangkat dari Batavia ke Bandjar dengan kereta ekspres jam 7 pagi.

   - Dari Bandjar, mereka lanjut ke Kalipoetjang, titik akhir jalur rel Bandjar-Parigi yang sudah selesai dikerjakan.

   - Di sana, mereka menginap di lima gerbong Palang Merah yang disulap jadi tempat tidur untuk 80 orang, lengkap dengan gerbong restoran sebagai dapur lapangan.

   - Fasilitas mandi sederhana dibuat dari rangka kayu dengan plat seng dan gerbong Decauville sebagai penampung air.


2. **Perjalanan ke Parigi**:

   - Pagi hari, mereka naik kereta khusus dengan tiga gerbong terbuka (dilengkapi bangku) menuju Parigi untuk melihat konstruksi jembatan dan viaduk.

   - Rute melewati tiga terowongan dan viaduk sepanjang 310 meter di atas Sungai Tjipamottan, lalu berhenti di lokasi pembangunan jembatan di Sungai Tjipembokkongan.

   - Siswa berjalan kaki menyusuri jalur rel sampai ke Pantai Selatan, lalu kembali ke Tjipembokkongan untuk melihat proses pemasangan jembatan dengan *trestle-pijler* menggunakan derek khusus.


3. **Desain Teknik Viaduk**:

   - Menurut J.H.A. Haarman, desain viaduk dibuat ekonomis karena jalur Bandjar-Parigi tidak diharapkan menghasilkan keuntungan besar.

   - Insinyur J.H. Janssen dan I. Wouters memilih *trestle-pijler* (pilar lebar yang berfungsi sebagai jembatan kecil) untuk semua jurang, daripada desain yang lebih megah.

   - Pilar ini punya lebar 12,9 meter, mendukung jembatan sepanjang 21,9 meter (disebut jembatan 20 meter). Jembatan ini dirancang kuat untuk beban maksimal, dengan berat 20,7 ton dan lebar 1,5 meter.

   - Total besi yang dipakai untuk konstruksi adalah 1.643 ton, dan derek khusus (*voorbyggkraan*) sepanjang 79,2 meter digunakan untuk memasang pilar dan jembatan tanpa perlu perancah kayu.


4. **Terowongan**:

   - Terowongan terpanjang yang dikunjungi panjangnya 1.185 meter, tinggi 4,8 meter. Pengerjaannya dimulai Maret 1913, selesai Agustus 1915.

   - Penyekat air di atap terowongan dibuat dari pelat besi untuk mengalirkan air ke sisi dinding, dan ada bilik evakuasi setiap 25 meter.

   - Dinding terowongan dibiarkan tanpa pelapis karena batuan dianggap tahan cuaca, tapi atapnya dilapisi batu bata.


5. **Kegiatan Lain**:

   - Setelah kunjungan, siswa bermain sepak bola, sementara beberapa guru dan mahasiswa jalan-jalan.

   - Keesokan harinya, mereka pulang ke Batavia, tiba di Kemajoran jam 7:45 pagi (kereta terlambat).


6. **Catatan Tambahan**:

   - Teks juga menyebut inovasi lain dari 1917 di Amerika: lantai tanpa balok (*balklooze vloeren*) dengan kolom besi cor (*gietijzeren kolommen*) untuk menggantikan pilar beton, yang lebih hemat ruang dan memungkinkan lebih banyak cahaya masuk.


### Pertanyaan untuk Kamu:

- Kamu cuma mau terjemahan atau perlu penjelasan lebih dalam soal tekniknya (misal, *trestle-pijler* atau desain jembatan)?

- Kalau mau terjemahan lengkap kata per kata, saya bisa bantu, tapi bakal panjang banget. 😅

- Atau ada bagian spesifik yang bikin bingung?


Kasih tahu, ya, biar saya bantu sesuai kebutuhan! 🚂

0 Comments: