Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dan Kesan Siswa Belajar Dengannya

Ajengan Masuk Sekolah AMS Pangandaran
Rapat Koordinasi AMS Kecamatan Pangandaran (27/03)
Salah satu Program Bupati Pangandaran yang sedang gencar-gencarnya menjadi perbincangan di kalangan para elite politik maupun masyarakat adalah program pendidikan berkarakter dengan konsep tersebut maka lahirlah program AMS ( Ajengan Masuk Sekolah ). Namun hal tersebut mendatangkan pro-kontra di kalangan masyarakat maupun para elite politik.

Pembentukan Ketua Koordinator AMS Kec. Pangandaran
Disamping prokontra yang terjadi, seperti dikhawatirkan tereduksinya guru Agama di sekolah yang bersangkutan atau belum jelasnya dan terarahnya program tersebut. Disini saya akan menulis sesuatu yang berkaitan dengan kesan yang nampak pada peserta didik terutama di suatu Sekolah Dasar Negeri 1 Pangandaran dimana program AMS ini berjalan.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa yang ikut serta dalam program AMS di Kabupaten Pangandaran tidak semua merupakan lulusan dari Pondok Pesantren. Sebagian besarnya iya bisa dikatakan sekitar 97%, para Ajengan yang menjalankan program AMS di Wilayah Pangandaran merupakan para Ajengan yang pernah belajar di Pondok Pesantren Ternama, Seperti PP Miftahul Huda Manonjaya, Al Musri' Cianjur, PGA, PP  Lirboyo, Darussalam Gontor, IAID Ciamis dll, akan tetapi ada juga yang hanya sekedar guru ngaji iqro di masjid saja. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kuota kelompok Bimbingan Belajar yang tersedia.

Saya termasuk orang yang ikut dalam program AMS di Kecamatan Pangandaran, seperti yang telah disampaikan di atas, saya hanya sekedar pengajar baca iqro di masjid yang ikut serta dalam program AMS di Kecamatan Pangandaran. Keikutsertaan saya dalam program Bupati tersebut bukanlah tanpa sebab atau asal-asalan, melainkan karena ada suatu alasan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pangandaran, yakni untuk memenuhi kekurangan kuota tim AMS, karena ada ajengan yang berhalangan untuk ikut serta dalam program AMS di Kecamatan Pangandaran.

Terlepas dari itu semua, saya melihat program ini bagus sekali. Dengan hadirnya para ajengan di Sekolah Dasar Negeri 1 Pangandaran contohnya, para siswa mendapatkan semacam tambahan ilmu, dan terlihat kerasan  dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh para Ustadz dan Ustadzah.

Begitu  para ajengan datang, lambaian tangan dari para siswa langsung mengajak mereka masuk ke kelas. Sembari bersalaman satu demi satu para ajengan ini disambut dengan penuh antusias dan semangat yang tinggi. Ibarat bunga yang merekah, itulah senyum mereka, sepertinya mereka suka dan bahagia dengan hadirnya tim dari AMS ini.
Siswa bersemangat belajar bersama salah satu tim dari AMS

Bukan hanya siswa yang santun dan ramah, Kepala Sekolah dan Guru-gurunya pun begitu wellcome dengan kehadiran tim dari AMS ini, beberapa cangkir teh terhidang menyambut kami di ruangan kantor dengan tegur sapa yang sungguh hangat. Seakan kehadiran AMS begitu diharapakan, untuk bisa lebih meningkatkan pendidikan karakter bagi peserta didik. Inilah yang saya sebut dengan tugas berat AMS, yaitu menghasilkan siswa-siswa yang berkarakter, berakhlak mulia dan memiliki kepribadian islam.

Kembali lagi pada kesan siswa tentang hadirnya ajengan di sekolah, saya hanya melihat sorot dan sapaan mereka yang begitu renyah, lalu saya menyimpulkan bahwa kehadiran AMS menjadi pelengkap kegiatan belajar mengajar yang selama ini mereka dapatkan dari guru-guru tersayang mereka. Semoga dengan kesan yang tampak kasat mata itu, dan dari kesemangatan mereka ikut belajar bersama tim dari AMS, lambat laun  tujuan dan harapan yang ingin dicapai dari pelaksanaa program tersebut bisa terwujud. Allohumma Amien.

(sawinmediawan)


Post a Comment

1 Comments