Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Seperti ini Ngabuburit di Pangandaran

Warga Pangandaran yang sedang Ngabuburit dapat takjil gratis

Sobat, Alhamdulillah kita bersyukur bisa berada di bulan yang mulia bulan Ramadan tahun ini, tahun 1440 Hijriyah. Ada tradisi yang sangat unik mengenai Ramadan ini yaitu ngabuburit. Ngabuburit adalah sebuah istilah yang menggambarkan aktivitas masyarakat untuk menantikan adzan maghrib atau saat berbuka puasa. Jika diambil dari kata-katanya ngabuburit ini berasal dari bahasa Sunda yang artinya menunggu burit (burit artinya menjelang sore hari atau senja hari) yaitu wanci (waktu) magrib.

Di Pangandaran ngabuburit dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang umum biasanya yaitu jalan-jalan keliling kota wisata Pangandaran; bersepeda atau motor menyusuri kampung-kampung mengelilingi pantai, dan sesekali mampir ke tempat kuliner atau jajanan yang menyajikan menu takjil untuk buka puasa. Saat ngabuburit biasanya dimulai dari jam 16.30 sampai dengan waktu maghrib sekitar jam 17.40 WIB. Para warga dari setiap desa, dari kampung-kampung, tumpah ruah memadati pusat kota kecil Pangandaran. Maka tidak bisa dihindari titik-titik padat kendaraanpun dijumpai,  bahkan terkadang lalu lintas pun menjadi padat merayap meski tidak sampai menimbulkan kemacetan.

Adapun titik - titik lokasi yang biasa dijadikan sebagai rute ngabubuit diantaranya adalah; PPI Cikidang Pangandaran, Taman Pesona Pangandaran, Lapang Merdeka Pangandaran, Kawasan Grand Pangandaran, Taman Pangandaran Sunset, Hooba Food Court, Pelabuhan Bojongsalawe, Pasar Pananjung Pangandaran, Bunderan Ikan Marlin dan masih banyak lagi.

Jika dulu menjelang berbuka puasa atau ngabuburit anak-anak para remaja antusias membunyikan petasan atau mercon, namun untuk Ramadhan kali ini jarang sekali terdengar. Bukan hanya mercon saja yang tidak terdengar, di kampung saya juga jarang terdengar suara bedug bertalu-talu yang menandakan nuansa Ramadan.

Sahabat,  ktia kembali lagi bercerita tentang ngabuburit di Pangandaran. Pada saat ngabuburit ini biasanya warga Pangandaran yang terdiri dari anggota keluarga mengajak serta anak-anak mereka untuk membahagiakannya sekaligus mendidik mereka dalam menjalankan ibadah puasa. Maka dibuatlah sebuah kegembiraan dengan jalan-jalan yang dikenal ngabuburit. Pada perkembangannya  hari ini istilah ngabuburit yang asalnya dari tatar Sunda, kini sudah menjadi istilah nasional dimana setiap daerah menggunakan istilah ini untuk melakukan aktivitas atau kegiatan menantikan berbuka puasa.

Dengan jalan-jalan ini mereka biasanya lebih senang dan gembira bertemu kawan-kawan dari mana-mana, melihat pemandangan alam, saling menyapa satu sama lain. Ketika hal itu terjadi seakan rasa lapar karena seharian puasapun, bisa terobati tanpa harus dengan memakan sesuatu. Dan tahu-tahu tak terasa saat masih di perjalanan kumandang adzan menggema di masjid-masjid. Jika sobat sedang beruntung, sobat akan mendapatkan takjil gratis yang dibagikan di jalan oleh komunitas-komunitas tertentu. Saat hal itu tiba, seluruh jalananan sesaat menjadi hening sejenang. Kegembiraan dan kenikmatan mulai dihidangkan dalam secangkir air putih dan semangkuk kolak ditambah dengan sebutir kurma. Indah dan nikmatnya makan begitu terasa saat berbuka puasa.


Bagi warga yang kreatif dan pedagang musiman, moment ngabuburit punya artian tersendiri. Mereka membacanya sebagai peluang yang menjanjikan yang bisa mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda. Soalnya diantara tujuan ngabuburit itu sendiri selain menanti saat berbuka puasa dengan jalan-jalan dan kegembiraan, tujuan dari jalan-jalan nganbuburit juga untuk membeli sesuatu yang dapat dihidangkan sebagai menu buka puasa. Maka tidak heran, jika saat ngabuburit di Pangandaran banyak sekali pedagang kuliner musiman di pinggir-pinggir jalan atau di tempat-tempat yang ramai dikunjungi umat Islam. Kuliner yang disajikan tentu beraneka macam dan beragam rasa. Kebanyakan menunya adalah menu takjil, seperti; kolak pisang, kolak singkong, bubur kacang, es pisang ijo, es campur, sop buah dan lainnya. Masalah harga tentu sangat kompetitif, tapi dijamin ramah di kantong.

So... semoga cerita seputar ngabuburit di Pangandaran ini bisa menambah informasi untuk sobat semuanya.
Warga memadati jalan-jalan di Pangadaran saat ngabuburit

Kawasan Kuliner Ramadan di PPI Cikidang Babakan Pangandaran

Post a Comment

2 Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete